Harga rokok 50,000/bks? Kenapa naik? Kalo ga laku gimana?
Ayo kita bahas!
Mungkin diantara kalian ada yang bertanya-tanya kenapa harga
rokok mesti naik?
Alasan nya apa sampe harga rokok naik?
Berdasarkan hasil studi yang dibuat Kepala Pusat Kajian Ekonomi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Hasbullah Thabrany, terungkap bahwa ada keterkaitan antara harga rokok dengan jumlah perokok.
Dari studi itu terungkap bahwa sejumlah perokok bakal berhenti merokok jikalau harganya dinaikkan dua kali lipat. Dari 1.000 orang yang di survei, sebanyak 72% responden bakal berhenti merokok jika harga rokok di atas Rp 50.000.
Jadi ada beberapa alasan kenapa harga rokok itu naik, diantaranya:
·
Melindungi remaja dan anak-anak dari bahaya asap
rokok
Dengan harga rokok
yang 20.000/ bungkus anak dibawah umur bisa menghisap rokok juga. Dimana itu
dapat menyebabkan gangguan kesehatan mereka. Banyak orang tua yang meninggal
karna penyakit jantung dan salah satu penyebab nya adalah rokok. Mungkin kalian
bilang ah udah waktunya aja kali. Coba kalian fikirin gimana kalo kalian gagal
jantung di usia produktif? Atau kalian lagi usia 20 tahunan udah sakit2an harus
berobat sana sini? Aduh, jangan sampe dong ya.
·
Pemicu beban ekonomi
Jadi karena banyak
nya perokok yang jatuh sakit, jadi banyak uang yang dikeluarkan untuk berobat.
Jadi tabungan-tabungan yang sudah dipersiapkan untuk masa depan akhir nya
terpakai untuk berobat. Kalo kejadian nya di kalangan kurang mampu, mereka kan
gamampu bayar berobat, darimana uang nya? BPJS? Kan BPJS pun banyak yang
gabayar, haduhh ampun….
·
Mendongkrak pendapatan negara
Kalo yang ini sih
jelas yah, gausah ditanyain lagi. Lalu cukai yang didapat dari rokok akan
dialokasikan untuk pembangunan negara. Entah itu di bidang kesehatan,
infrastruktur, atau dimana pun. kita tidak tau, biar para pemerintah yang
mengatur, dan kita awasi penggunaan nya. Pemerintah sendiri berbicara bahwa cukai rokok rutin
ditinjau ulang setiap tahun, dengan indikator yang menjadi pertimbangan yakni
kondisi ekonomi, permintaan rokok, dan perkembangan industri rokok.
Setelah issue ini muncul, pasti banyak yang berfikiran,” Kalo ga laku,
berarti perusahaan nya bangkrut dong?” ya kan? Perusahaan tidak akan bangkrut,
karna banyak anak perusahaan nya. Contohnya, PT. Djarum, jika mereka tutup
industry rokok, mereka sudah punya perusahaan kebun sawit, Universitas, dan
yang sedang booming sekarang adalah
bisinis e-commerce mereka, yaitu
Blibli.com
Lalu selanjutnya yang terlintas
difikiran kalian adalah ‘pengangguran’. Betul kan? Sebenarnya pengangguran yang diakibat kan tidak ada atau kurang nya lapangan
pekerjaan ini masalah yang klasik menurut saya. Dan menurut saya ini hanya
masalah mengenai “mind set” kita.
Kalo kalian susah mencari pekerjaan, maka tingkatkan skill kalian. Jika kalian
tidak punya cukup uang untuk menuntut ilmu, banyak sekali beasiswa di Indonesia
ini. Entah itu negeri atau swasta. Jika kalian merasa lapangan pekerjaan itu
sulit, maka buat lah lapangan pekerjaan sendiri dengan keahlian yang anda
punya, dan ajarkan ke orang lain agar bisnis anda dapat bertahan. Maaf sekali saya
harus berkata, stop berfikiran apa yang bisa negara dan lingkungan beri untuk
anda, tapi berfikirlah apa yang anda dapat beri untuk negara dan lingkungan
anda.
0 comments:
Post a Comment